Anak Durhaka
Jumat, 05 Januari 2007 -
Pukul: 21:40 WIB
Ada seorang anak lelaki tunggal, hanya saja
mulutnya suka bicara kotor dan kasar. Dia selalu melemparkan celaan dan
mengumpat orang tuanya tanpa memperhatikan perasaan mereka, sering durhaka, dan
meremehkan ajaran agama Islam. Bahkan, tidak pernah taat atau memuliakan
keduanya. Selalu saja menyakiti hati dengan kata-kata yang pedas.
Kedurhakaannya semakin meningkat setelah ayahnya meninggal dunia. Ia berhati
kasar terhadap sang ibu. Ibunya yang menderita ini selalu saja menyampaikan
nasihat kepada anak tunggalnya agar tidak berkawan dengan teman-teman yang
buruk akhlaknya karena mereka itulah yang menyebabkan anak tunggalnya jauh dan
ajaran agama, tidak berakhlak mulia, ketinggalan pelajaran, dan sifat jelek
lainnya. Namun, anak tunggal ini tidak pernah mendengar nasihat ibunya. Bahkan,
melemparkan kata-kata menyakitkan yang keluar dari hati yang keras membatu.
Jika ibunya tidak berhenti menasihatinya, maka ia mengancam akan lapor kepada
paman-pamannya agar mereka memberi pelajaran kepada ibunya. Namun, ia malah
mencela paman dan bibinya, padahal ia telah berumur 24 tahun. Usia yang tidak
seorang pun bisa mengendalikan keinginannya sebab ia dapat melawan siapa saja.
Semakin hari ia semakin durhaka kepada ibunya
dengan melemparkan kata-kata kotor dan menyakitkan. Suatu hari saat setan telah
berhasil menguasai nafsunya, ia mengambil sandal dan melemparkannya ke arah
ibunya tanpa perasaan dosa atau bersalah. Sandal itu tepat mengenai punggung si
ibu. Kemudian, si ibu menangis dan menyesali nasibnya. Saking sakitnya, si ibu
menyumpahi anaknya, walaupun dengan bercucuran air mata. Pada tengah malam anak
yang durhaka itu baru pulang ke rumah setelah bermain-main dengan
kawan-kawannya yang jahat, lalu masuk kamar dan tidur pulas.
Keesokan harinya, ketika ia bangun tidur, tiba-tiba ia tidak dapat menggerakkan tangan kanannya.... Tangan yang digunakan untuk melempar ibunya dengan sandal. Ya benar, sama sekali tangannya tidak dapat digerakkan!! Tangan kanannya lumpuh. Kemudian, ia menutup pintu kamar tidurnya dengan keras dan menangisi nasib dirinya atas perbuatan dosanya terhadap sang ibu. Mengetahui musibah yang menimpa anak tunggalnya, si ibu merasa kasihan karena tidak bisa berbuat apa-apa, lalu beliau mendoakan agar Allah memberi kesembuhan kepada anak tunggalnya.
Bagaimana bisa terjadi sehingga anak itu tega melempar ibu kandungnya dengan sandal? Sesungguhnya manusia yang paling bodoh sekalipun tidak mungkin melakukan perbuatan dosa seperti itu. Hal tersebut tidak dilakukan manusia terhadap binatang kesayangannya karena belas kasih! Sudah hilangkah ajaran agama dan hati nuraninya?
Padahal Allah Subhanahu wa Ta'ala telah melarang hamba-Nya untuk berkata "ah" kepada kedua orang tuanya, dan agar berlemah lembut dan sopan-santun terhadapnya. Bagaimana nasib seseorang yang berbuat dosa terhadap kedua orang tuanya, seperti, melemparnya dengan sandal? Apakah mungkin dikatakan ia masih memegang nilai-nilai Islam? Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
Keesokan harinya, ketika ia bangun tidur, tiba-tiba ia tidak dapat menggerakkan tangan kanannya.... Tangan yang digunakan untuk melempar ibunya dengan sandal. Ya benar, sama sekali tangannya tidak dapat digerakkan!! Tangan kanannya lumpuh. Kemudian, ia menutup pintu kamar tidurnya dengan keras dan menangisi nasib dirinya atas perbuatan dosanya terhadap sang ibu. Mengetahui musibah yang menimpa anak tunggalnya, si ibu merasa kasihan karena tidak bisa berbuat apa-apa, lalu beliau mendoakan agar Allah memberi kesembuhan kepada anak tunggalnya.
Bagaimana bisa terjadi sehingga anak itu tega melempar ibu kandungnya dengan sandal? Sesungguhnya manusia yang paling bodoh sekalipun tidak mungkin melakukan perbuatan dosa seperti itu. Hal tersebut tidak dilakukan manusia terhadap binatang kesayangannya karena belas kasih! Sudah hilangkah ajaran agama dan hati nuraninya?
Padahal Allah Subhanahu wa Ta'ala telah melarang hamba-Nya untuk berkata "ah" kepada kedua orang tuanya, dan agar berlemah lembut dan sopan-santun terhadapnya. Bagaimana nasib seseorang yang berbuat dosa terhadap kedua orang tuanya, seperti, melemparnya dengan sandal? Apakah mungkin dikatakan ia masih memegang nilai-nilai Islam? Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
''Kami perintahkan kepada
manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu-bapaknya. Ibunya mengandungnya
dengan susah-payah dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya
sampai menyapihnya adalah 30 bulan sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya
sampai 40 tahun, ia berdoa, 'Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat
Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada Ibu-bapakku dan supaya aku
dapat berbuat amal yang salih yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku
dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada
Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri. "(Al-Ahqaf:
15).
0 komentar:
Posting Komentar