Ikhlas
[2]
K.H. Abdullah Gymnastiar
Su`udzon
atau berburuk sangka dapat membuat hati kita menjadi busuk karena
apapun yang kita sangka akan mempengaruhi cara kita berfikir, cara
kita bersikap dan cara kita mengambil keputusan. Berbahagialah bagi
orang-orang yang bisa berkhusnudzon atau berbaik sangka.
Hikam:"Hai
orang-orang yang beriman jauhilah kebanyakan dari prasangka,
sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa. Dan janganlah kamu
mencari kesalahan-kesalahan orang lain. Sukakah salah seorang
diantara mu memakan daging saudaranya yang sudah menjadi bangkai,
maka tentulah kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah maha menerima taubat lagi maha penyayang."
(QS. Al-Hudzurot: 12)
"Aku ini bagaimana prasangka hambaku kalau ia berprasangka baik maka ia akan mendapat kebaikan, bila ia berprasangka buruk maka keburukan akan menimpanya."
Buruk
sangka atau su`udzon dapat merusak hati kita, merusak kebahagiaan
kita, merusak akhlak kita, juga merusak apa yang dijanjikan Allah
kepada kita. Orang yang gemar berburuk sangka adalah sedusta-dustanya
perkataan, dalam berbaik sangka atau husnudzon bukannya membenarkan
kesalahan tapi minimal kita jadi tenang, kalau hati sudah tenang,
pikiran jernih keputusan bisa kita ambil dengan sikap yang tepat.
Tetapi husnudzon itu hanya kepada orang yang beriman karena jika
husnudzon tidak menggunakan ilmu maka akan mendatangkan masalah buat
kita.
Wanita
dilarang oleh Allah sembarang menerima tamu laki-laki, karena itu
akan membuat tidak aman dan akan mendatangkan fitnah bagi wanita
tersebut. Oleh karena itu menerima tamu di depan rumah bagi wanita
bukannya menghina tamu tapi demi keamanan dan menghindarkan fitnah
dari orang lain. Jika kita berburuk sangka kepada orang dan orangnya
sudah meninggal, maka yang kita lakukan adalah bertaubat dan minta
ampun kepada Allah serta mendo`akan orang tersebut.
Mudah-mudahan
kita bisa memiliki hati yang jernih dan akan mengakibatkan sikap kita
pun menjadi jernih. (imm)
0 komentar:
Posting Komentar