Manajemen
WaktuK.H.
Abdullah Gymnastiar
Satu
desah nafas kita saat menjalani waktu demi waktu, merupakan langkah
menuju kubur. Alangkah ruginya kita disaat menjalani sesuatu yang
berharga kemudian kita sia-sia kan. Orang yang bodoh adalah jika
diberikan modal maka modalnya dihamburkan dengan sia-sia. Begitu juga
kita jika sudah diberi modal waktu, kemudian waktunya kita
hambur-hamburkan maka kita termasuk orang yang bodoh.
Hikam:"Demi
masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,
kecuali orang-orang yang beriman dan menjalankan amal saleh dan
saling menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati
supaya menetapi kesabaran."
(QS. Al-Ashr 1-3)
Rasulullah
SAW bersabda: "Sebaik-baiknya
manusia adalah orang yang diberi panjang umur dan baik amalannya, dan
sejelek-jeleknya manusia adalah orang yang diberi panjang umur dan
jelek amalannya."
(HR. Ahmad)
Orang yang pasti beruntung adalah orang yang mencarikebenaran, orang yang mengamalkan kebenaran, orang yang mendakwahkan kebenaran dan orang yang sabar dalam menegakan kebenaran. Mengatur waktu dengan baik agar tidak sia-sia adalah dengan mengetahui dan mempetakan, mana yang wajib, mana yang sunah dan mana yang mubah.
Ketenangan
tidak harus dengan diam tapi ketenangan bisa kita dapatkan dengan
mendekatkan diri kita kepada Allah yaitu dengan sholat dan dzikir.
Sekecil apapun perbuatan Rasulullah, bebas dari kesia-siaan, efektif
dan penuh makna.
Ramadahan ini adalah wahana yang paling tepat bagi diri kita untuk memacu meningkatkan kualitas pemahaman kita terhadap kebenaran sehingga iman kita bertambah, meningkatkan kualitas amal-amal kita sehingga menjadi produktif, meningkatkan kualitas akhlak kita sehingga menjadi suri tauladan dan meningkatkan kualitas kesabaran kita dalam menetapi kebenaran. (imm)
Ramadahan ini adalah wahana yang paling tepat bagi diri kita untuk memacu meningkatkan kualitas pemahaman kita terhadap kebenaran sehingga iman kita bertambah, meningkatkan kualitas amal-amal kita sehingga menjadi produktif, meningkatkan kualitas akhlak kita sehingga menjadi suri tauladan dan meningkatkan kualitas kesabaran kita dalam menetapi kebenaran. (imm)
0 komentar:
Posting Komentar